Lewat pendekatan sejarah siapa sebenarnya Yesus Kristus, itu, Ia adalah seorang Anak Perjanjian yang diutus Allah yaitu Firman yang sudah menjadi Daging yang lahir ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia yang telah jatuh kedalam dosa. Peristiwa ini adalah nyata terjadi (vaktual) karena kelahiranNya dapat kita ceritakan kemana-mana sampai ke ujung dunia yaitu satu peristiwa sejarah dan menjadi berita besar dan menjadi buah bibir semua orang di seluruh dunia. Dialah yang dijanjikan oleh Allah Bapa sejak penciptaan alam semesta ini dan Ia datang membawa misi keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. (Yohanes 14:6).
Siapakah yang Dia tinggalkan di dunia ini ..?, sudah pasti murid-muridNya, yaitu orang-orang yang percaya di dalam namaNya yaitu orang-orang yang berasal dari dalam dunia yang sudah dilahir barukan yaitu sama dengan Kristus Yesus.
Pertanyaan kita adalah Apakah seorang yang mengaku dirinya murid Yesus dapat menyelamatkan orang lain, sedangkan dirinya saja tidak yakin bahwa ia mampu untuk menyampaikan berita keselamatan kepada seseorang. Inilah yang menjadi problemanya karena belum tentu orang lain bisa percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Disinilah di tuntut keteladanan seseorang yang dipanggil dan diutus. Injil Matius menulis dalam pasal 7:16 dan 20 Yesus berkata: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka, dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri..?.
Karya penyelamatan ini adalah pemahaman sebagai panggilan dan pengutusan bagi anda dan saya yang sekarang ini sedang berada di dalam dunia yakni banyaknya permasalahan yang dihadapi dengan penuh onak dan duri. Jadi, orang-orang Kristen, tidaklah bisa menghindar dari permasalahan-permasalahan dunia ini, sebab dihadapan kita telah menghadang segala perseteruan, kemiskinan, penindasan, penganiayaan, kekerasaan bahkan bencana alam seperti Gempa, longsor, kelaparan, tsunami, Badai Katrina, Badai Rita, Wilma, banjir dan lain sebagainya) yang semuanya membawa penderitaan bagi umat manusia yang tidak bersalah. Matius 10:16 Yesus berkata : “Lihat, aku mengutus kamu seperti domba ketengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Jadi, kedalam dunia seperti inilah umat Kristen itu diutus, dan bukan menghindar dari persoalan-persoalan, sehingga tugas ini bukan saja diberikan kepada para Pendeta, Evanggelis, Misionaris, Penatua sebagai hamba Allah saja, akan tetapi juga kepada anda dan saya sebagai orang-orang percaya.
2 Khusus kepada Kaum Intelektual
Jangan sibuk dengan dunianya sendiri, harus ada keseimbangan yang vertikal dan horizontal, sebab kita harus sadar dimanapun kaum intelektual berada, bahwa mereka dipanggil dan diutus Allah. Untuk itu perlu ditingkatkan mutu dan kadar kualitas berpengetahuan sebab dimanapun mereka berada Tuhan mengutus ditempat itu yaitu untuk membawa berita besar yang memperdamaikan manusia dengan Tuhan penciptaNya. Rasul Paulus mencatat firman itu dalam 2 Korintus
Masalahnya adalah bagaimana caranya membawa berita khabar baik ditengah-tengah lingkungan tugas anda .?, apakah dengan cara yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis ketika dia berteriak ditengah padan gurun..? atau apakah harus melakukan kotbah seperti yang dilakukan oleh para Pendeta, evanggelium.. dan lain-lain? sebab didalam Matius 5:13-16 berkata: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan..?, tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Renungkanlah apa yang dialami Yohanes Pembaptis sebagai orang yang diutus Allah untuk menjadi seorang saksi Tuhan yaitu Firman yang sudah menjadi Manusia, karena Yohanes Pembaptis tidak begitu saja diutus sebagai seorang Panggilan. Seorang manusia yang dipanggil dan diutus kedalam dunia adalah memerlukan suatu pengorbanan yang cukup berat dan berisiko tinggi karena ia diutus menjadi saksi dengan menyampaikan berita yang tidak disukai oleh ciptaanNya, tidak diterima dunia bahkan dibenci oleh dunia. Adapun berita yang akan disampaikan oleh Yohanes Pembaptis itu adalah Firman yang bukan karena ada penyebabnya, melainkan suatu berita Firman yang penyebabnya adalah yang pertama, yang tidak disebabkan oleh sebab-sebab yang lain yaitu tidak ada sesuatu pun tercipta, jika Firman itu adalah karena sebab. Perhatikanlah firman yang tertulis dalam Yohanes 1: 1-14
1. Pada mulanya adalah Firman;
2. Firman itu bersama-sama dengan Allah;
3. Firman itu adalah Allah dan;
4. Firman itu menciptakan segala sesuatu, sebab tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang tercipta.
Tuhan mengutus seorang manusia yang bernama Yohanes Pembaptis sebagaimana didalam Yohanes 1:6-11 Yaitu:
(06). Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes
(07). ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
(08). Ia (Yohanes) bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
(09). Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang kedalam dunia.
(10). Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehNya, tetapi dunia tidak mengenalNya.
(11). Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya.
(12). Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya
Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu terang manusia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak mengenalnya. Yohanes diutus menjadi saksinya. Persoalannya adalah mengapa harus manusia yang diutus Allah untuk memberitakan tentang Terang itu..? dan mengapa pula manusia itu harus bersaksi tentang Dia untuk memberitahukan kepada manusia lain..?, dan mengapa tidak Allah sendiri yang memberitakannya…?.
Kita harus merenungkan dengan dalam tentang Firman Tuhan itu. Jika Yesus adalah Firman dan Ia adalah Allah dan Ia adalah Pencipta, Penopang, Penebus, mengapa Yesus memerlukan pertolongan orang lain seperti Yohanes Pembaptis untuk memberitakan tentang Dia..?. dan jika ada orang bertanya seperti itu, tentu sebagai orang yang di panggil dan di utus, haruslah berfikir hal itu tersebut…?
Jika kita berfikir secara matang dan benar-benar memahami pertanyaan itu, maka sebenarnya Yesus tidaklah butuh seperti Yohanes Pembaptis, karena Yesus kan Tuhan dan Dia sendiri sudah hadir dalam dunia menjadi manusia (ayat 14), Dia hadir ke dalam budaya manusia, dan Dia hadir di dalam kehidupan bangsa Israel. Jadi sebenarnya Yesus tidak perlu Yohanes Pembaptis supaya menjadikan Yesus sebagai Juruselamat…?, tetapi anehnya Yesus membutuhkan Yohanes Pembaptis..? ini penting bagi kita, karena Yohanes Pembaptis menjadi penting dipakai Tuhan Yesus adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri, supaya manusia itu dapat mengenal siapa Yesus itu, sehingga diperlukan seorang manusia untuk membantu manusia lain agar mengenal Yesus, bahwa Sang Juruselamat sudah datang ke dunia, dan supaya ada orang menjadi saksi untuk menolong kita agar mengerti, memahami tentang Tuhan Yesus lahir ke dunia adalah membawa keselamatan bagi umat manusia.
Terang itu bercahaya didalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya, maka ada seorang manusia yang dikirim oleh Tuhan namanya Yohanes Pembaptis. Ini penting untuk difahami karena Alkitab adalah satu berita untuk diberikan kepada manusia tentang Tuhan Yesus, tentang kehidupan di dunia ini, maupun tentang Iblis atau setan. Jadi Alkitab ini adalah berita yang khusus diberikan kepada manusia. Oleh sebab itu manusialah yang harus menjadi perantara supaya manusia lain boleh mengerti, memahami dan mengimani bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi tugas panggilan dan pengutusan adalah tugas berat yaitu menjadi seorang Proklamator yang bertugas menjadi seorang saksi, karena tugas sebagai seorang kaum intelektual adalah tugas yang mulia.
Yohanes Pembaptis diutus oleh Tuhan untuk memberitakan tentang Juruselamat itu yaitu Firman yang sudah menjadi Manusia, dipanggil menjadi seorang pelayan Tuhan, dipanggil sebagai proklamator, dipanggil menjadi seorang Pendeta, dipanggil sebagai Guru agama, dipanggil sebagai Misionaris, Pengajar, dipanggil sebagai Intelektual. Panggilan kepada orang-orang seperti ini perlu difahami dengan serius karena ketika Tuhan memanggil anda dan saya, pasti ada sesuatu yang sangat penting yang harus dikerjakan orang itu.
Perhatikanlah kutipan dari beberapa ayat dari Injil Lukas 3:2-20 : Ada suara yang berseru-seru di padang gurun : “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, Luruskanlah jalan baginya. Setiap lembah akan di timbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan di luruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. “Hai kamu keturunan ular beludak ! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang ?. Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah Bapa kami!. Karena aku berkata kepadamu : Allah akan menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini !. Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak mengahasilkan buah yang baik, akan di tebang dan di buang kedalam api.” Orang banyak bertanya kepadanya : “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?”. Jawabnya :“Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah dia membagi dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah dia berbuat juga demikian.”. Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya : “Guru, apakah yang harus kami perbuat ? “Jawabnya: “Jangan menagih lebih banyak daripada yang di tentukan bagimu. “Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya : “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat ? “Jawab Yohanes kepada mereka : Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. “Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah mesias, Yohanes menjawab dan berkata semua orang itu : “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasutNyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tanganNya untuk membersihkan tempat pengirikanNya dan untuk mengumpulkan gandumNya kedalam lumbungNya, tetapi debu jerami itu akan dibakarNya dalam api yang tidak terpadamkan. Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberikan Injil kepada orang banyak. Akan tetapi setelah ia menegur raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, istri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes kedalam penjara.
Kita melihat ada yang namanya Hanas, ada Kayafas yaitu Imam besar, ada Filpus dan Lianias raja, tetapi Tuhan membangkitkan seorang yang namanya Yohanes anak Zakharia (Yohanes Pembaptis) yaitu dari antara orang-orang besar itu, bahkan dari antara imam-imam besar, tetapi Tuhan tidak memanggil mereka justeru Tuhan memanggil seorang manusia biasa yaitu yang diutusNya.
Semua orang yang menerimanya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam namaNya, termasuk didalamnya Misionaris, Pendeta, Penatua, Profesi, kaum intelektual, Ibu-ibu rumah tangga, semua orang-orang yang percaya diutus oleh Tuhan kedalam dunia ini, tentu sesuai dengan jabatan, profesi, dimana pun ia berada yaitu untuk menjadi seorang Saksi Yesus (bukan saksi Yehova) yaitu bersaksi kepada manusia lain bahwa Juruselamat telah datang, tetapi ditolak, dianiaya, disiksa dan mati dan yang ditolak oleh ciptaaNya. Ini penting sekali sebagai murid Yesus, karena hal ini tidaklah segampang yang dipikirkan, oleh karena itu jangan menjadi orang Kristen yang sembarangan. Kita hidup dalam dunia ini ada misinya, siapa pun kita yang menjadi orang Kristen dan mau menjadi murid Yesus, pasti ada misinya karena kita diutus Tuhan ke dalam dunia ini sangatlah serius misinya.
Jadi jika kita tidak memahami seperti ini, hidup kita menjadi orang Kristen yang sembarangan karena sudah menjadi tidak benar. Mungkin kita dapat melihat dengan mata sendiri tingkah laku manusia orang-orang Kristen di tempatnya bekerja, ada yang korupsi, berzinah, punya isteri simpanan, berjudi, pemabok, ke dukun, ke para normal dan banyak para pengusaha yang menyimpang dan korup karena mereka semuanya menjadikan Yesus sebagai pelengkap hidupnya saja. Yohanes Pembaptis menjalankan misinya itu sampai mati dibunuh dan kepalanya dipenggal (roh martir), ini adalah komitmen seorang hamba Tuhan yang mempunyai satu komitmen yang serius dan murni, dia sadar betul akan hidupnya.
Kita sebagai orang Kristen harus menyadari dan memahami betul bahwa ia sebagai seorang yang dipanggil Tuhan, kemudian diutus oleh Tuhan menjadi seorang hamba ke tengah-tengah dunia ini. Renungkanlah kembali dengan penuh kesadaran serta kajilah kembali seperti apa kita ini diutus..?, waktulah yang menentukan semua ini, siapakah kita sebenarnya. Apa dan bagaimana jika ujian datang, kesulitan datang, tantangan dan bahaya datang, ini akan menjadi ukuran atau konsistensi sebagai kaum intelektual, jangan hanya memakai panggilan itu sebagai kedok, sebab jika masalah datang, bisa menghindar dari permasalahan itu, dan ia menjadi kabur karena tidak menguntungkan bagi dia. Orang seperti itu lebih baik dagang aja sesuai bidangnya yaitu dagang yang baik dan benar yaitu dagang sebagai orang Kristen, jika ia sebagai profesi kontraktor bangunan, janganlah menyimpang dari aturan teknik bangunan sebab apabila menyimpang maka cepat atau lambat bangunan itu akan roboh sebelum waktunya dan akan membawa malapetaka kepada manusia disekitarnya, dan apabila dia seorang profesi computer janganlah ia menjadi pembobol uang di Bank dan membodoh-bodohi orang lain dan apabila ia seorang profesi akuntan, janganlah mempermainkan dengan mengutak-atik angka-angka dalam neraca rugi laba, jika ia seorang Pegawai negeri, jangan memeras dan mengatur besar kecilnya pajak dan cukai seperti Zakeus sebelum bertobat, apabila dia seorang penasehat hukum, hakim, jaksa atau pengacara janganlah memutarbalikkan fakta-fakta, yang salah menjadi benar, jika dokter janganlah malpraktek karena nyawa manusia itu milik Tuhan atau sebaliknya dan masih banyak lagi contoh-contoh yang memanfaatkan Yesus sebagai kedok, padahal semuanya adalah orang Kristen sejati. Jika kita mengerti dengan benar panggilan itu, koreksilah kembali diri kita karena tidak bisa main-main, janganlah hanya melihat kehormanatan dunia dan merasa pernah dipanggil Tuhan.?.
Apa yang dikatakan Paulus dalam Philipi 1:21 :”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Komitmen pelayanan sebagai kaum inteletual harus sampai kepada komitmen seperti itu karena dia tahu persis siapa dirinya yaitu Allah yang Sang Pencipta, Penebus yang didalamnya ada hidup dan hidup adalah Terang manusia dan yang tersalib itu. Betapa beratnya di pundak seorang kaum inteletual Kristen yang harus dipikulnya oleh karena Nama Besar itu. Apakah kita melihat semua itu…?,jadi bukan sembarangan, bukan menjadi sesuatu alat permainan dunia, bukan bisa dipakai untuk mencari keuntungan, jika mau cari untung lebih baik dagang saja di pasar dengan benar sebagai orang Kristen dan sebagainya.
3. PANGGILAN dan Pengutusan
Memang didalam Alkitab tidak ada tokoh-tokoh Pemberita Injil yang menjadi konglomerat, tetapi yang ada adalah Konglomerat dipanggil menjadi Hamba Tuhan, tetapi zaman sekarang konglomerat dipanggil menjadi hamba Tuhan dan apabila ia bangkrut dan uangnya habis, ia kembali lagi berbisnis. Ini kita sebut sebagai Pendeta yang memanfaatkan Yesus sebagai kedok. Ingatlah seorang pengembala yang baik jika jemaatnya menangis, pengembalanya ikut menangis, ikut menderita, bukan seorang pengembala yang memanfaatkan jemaat, mengeruk uang jemaat sebesar mungkin, mempengaruhi emosional jemaat sampai berjam-jam, sehingga orang itu mempersembahkan semuanya dan kemudian diberikan ajaran-ajaran supaya orang takut misalnya Tuhan Yesus segera datang, akhir zaman tidak lama lagi, pemberitaan seperti ini sudah tidak ada lagi kebenaran didalam Tuhan, ini dinamakan Bidat Kristen. Contoh seperti yang terjadi di beberapa tahun silam di Bandung seorang Pendeta orang batak yang ber marga Sibuea, sampai berani mengatakan bahwa Yesus akan datang pada tanggal 11 bulan 11 jam 11 tahun 2001, jemaatnya sampai ketakutan sehingga mereka semua menjual harta bendanya dan pergi ke suatu tempat di pengunungan Jawa Barat. Pemberitaan firman seperti ini sudah membodohi jemaatnya dan membawa kepada kesesatan, mumpung jemaat bisa dimanfaatkan. Pendeta seperti ini tidak berani membuat anggota jemaatnya menjadi pintar untuk mengerti, memahami firman Allah, sebab di zaman ini ada gereja yang menetapkan seperti itu secara tidak langsung sehingga hidup sosial pendeta seperti itu bisa aman.
Seorang yang namanya Yohanes Pembaptis memberikan kesaksian tentang terang itu. Apa sebenarnya yang dikatakan Yohanes Pembaptis..? ia, mengatakan: “Dia semakin besar, aku semakin kecil, untuk membuka tali kasutNya pun aku tak layak”. Apakah ada konsep seorang hamba yang dipangil Tuhan seperti itu..?, anehnya pada zaman ini banyak orang Kristen yang mengaku sebagai hamba Tuhan, bukannya membuka kasut, tetapi memanfaatkan Tuhan Yesus untuk keperluan hidupnya, justeru salib sudah diikat dan digeser dari yang sesungguhnya. Oleh karena itu belajarlah dari tokoh-tokoh Alkitab, mereka semuanya sampai mati di bunuh hanya untuk mempertahankan panggilan itu, apakah ada orang seperti itu pada zaman anugerah ini…? Itu
Contoh di Kota-kota besar di Indonesia banyak orang Kristen yang hidupnya tidak karuan, punya isteri muda, gereja pun sudah menjadi porak-poranda, hamba Tuhanpun diam-diam pergi ke para normal, ke Dukun, hidup menjadi tak benar, berselingkuh dengan isteri orang lain atau menyimpan wanita lain bahkan menjadi suatu kesombongan, panggilan seperti apa itu …? Apakah diperlukan kehormatan seorang hamba Tuhan…? Tuhan tidak melihat semuanya itu,,? Persoalannya apakah kita setia? Jangan setia kepada hamba Tuhan…? karena kesetiaan menjadi sangat penting di mata Tuhan.
Seorang hamba Tuhan harus menjaga panggilan dirinya, ia harus hidup bersih dan mempertanggungjawabkan dihadapan Tuhan, ada berapa banyak orang seperti ini…?. Sebab kesaksian yang kita sampaikan adalah kesaksian Terang Dunia yang sudah datang, tetapi dunia tidak mengenalNya sehingga ditolak, dihina, diejek, disiksa, dimatikan dan yang sekarang ada dipundak orang Kristen yang menamakan dirinya seorang panggilan dan risiko harus ditanggung. Apakah panggilan kita masih murni seperti Tuhan ketika memanggil kita…?, apakah masih murni panggilannya ditengah-tengah yang serba uang ini…?, karena manusia bisa kita kelabui, bisa dibohongi sampai jemaatpun tidak tahu bahwa ia dibohongi, Majelispun bisa kita tipu tetapi dihadapan Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Apakah kehormatan panggilan dapat dijaga sampai mati dengan menjaga ketulusan..?, karena inilah Mahkota seorang hamba Tuhan. Yohanes Pembaptis menjalankan panggilan Tuhan dengan baik dan mati dibunuh dengan kepalanya dipenggal sebagai panggilan. Ingat panggilan Tuhan tidak pernah berhenti, tidak dibatasi oleh jabatan gerejawi, tidak dibatasi usia, Pensiun boleh berhenti, tetapi pelayanan itu tidak boleh berhenti, walaupun sulitnya hidup dan sakit ditempat tidurpun kita masih dapat berdoa, itulah panggilan yang sesungguhnya dan tidak takut dengan rintangan, tidak takut kesulitan, tidak takut akan ancaman, apakah masih ada seperti Yohanes Pembaptis pada zaman kita sekarang…?
“Kamu adalah terang dunia, kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya dibawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang didalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Jadi anda dan saya harus bisa membaca orang dan bacaan itu dapat menyimpulkan apakah kita dapat diteladani atau tidak…?. Jadi kita harus bertanggung jawab dengan lingkungan dan berkomunikasilah lewat doa dan melakukan 3 (tiga) hal kehendak Allah yaitu: BERSAKSI, BERSEKUTU dan MELAYANI. Mulailah berdoa karena kita dihadapkan kepada dunia yang gelap yaitu keresahan, kecurangan, kemunafikan yang bertentangan dengan Firman Tuhan dan kita yakin dengan kekuatan Roh Kudus. Dalam arus globalisasi yang semakin dahsyat ini, perteguhlah imanmu dan anak-anak kita dalam memperkokoh diri dalam menghadapi dampak era globalisasi dan perbenturan-perbenturan budaya, sistem nilai dengan penuh tantangan. Karakter inilah cara yang harus diyakini oleh umat Kristen yang berada di tengah-tengah dunia yang perlu diselamatkan.
Garam hanya bisa dimanfaatkan apabila dia mampu masuk keseluruh jaringan-jaringan yang diasinkan atau diawetkan dan tidak lagi terlihat secara fisik. Garam tersebut larut dalam air bersama daging bahkan makanan, demikianlah terang itu berfungsi menyinari kegelapan yang masuk ke celah-celah agar cahayanya sampai ketempat yang gelap, agar tidak terputus hubungan dengan sumbernya yaitu mata api itu sendiri yang tidak lain adalah Yesus Kristus. Jadi, garam yang hanyut, mencair, dan yang larut serta terang yang bercahaya didalam kegelapan adalah kerendahan hati orang Kristen tetapi dahsyat pekerjaanya oleh Roh Kudus karena masuk kedalam sel-selnya dan secara pisik tidak terlihat lagi. Janganlah menonjol-nonjolkan diri tetapi rendahkanlah hatimu agar masuk kesemua jaringan-jaringan sel-sel itu. Untuk itu tugas pengetahuan itu hendaklah dimulai dari yang terkecil karena kita adalah
Dari Saudaramu yang tak akan pernah mati!
Piter Markus Simanjuntak